Kerusakan
Lingkungan dan Perubahan Iklim di Dunia
Film Before The Flood merupakan
film dokumenter yang di bintangi oleh Leornardo DiCaprio yang dibuat oleh National
Geographic dan ditayangkan di TV Nat Geo maupun beredar luas di Youtube. Film
ini menceritakan bagaimana banyak kejadian yang menyebabkan kerusakan
lingkungan maupun perubahan iklim. Serta dampak yang dirasakan masyarakat yang
ada di dunia. Dalam film ini, beberapa negara diambil sebagai contoh untuk
menunjukkan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, yaitu Amerika dan kanada,
China, India, Indonesia. Serta kepulauan, pengusaha, peningkatan suhu bumi yang
dibahas dalam film tersebut.
Dimulai dari Amerika dan Kanada. Perusahaan
perkebunan yang ada disana mengalami kerusakan akibat ekolasi minyak dan gas.
Ini disebabkan kurangnya rasa kepeduliaan masyarakat Amerika terhadap
lingkungan sekitar. Karena segala sesuatu yang dilakukan manusia dapat
menghasilkan karbon dioksida. Misalnya dari cerobong asap yang dihasilkan dari
kegiatan pabrik. Menyebabkan polusi udara dan berdampak pada kesehatan manusia
dari asap yang dihasilkan pabrik tersebut. Masyarakat di laut Atrik menjelaskan
bahwa air laut disana awalnya sangat biru. Akan tetapi laut tersebut berubah
menjadi es dan tidak sebiru yang dulu. Seorang ahli geologi juga mengatakan
bahwa pada tahun 2040 laut tersebut sudah bisa dilewati kembali. Ini dikarena
es nya telah mencair dan bisa berlayar di kutub utara pada saat musim kemarau. Perusahaan
minyak ini yang membuat suatu aksi suap kepada berbagai pihak yang bersangkutan
untuk tidak mempercayai adanya perubahan iklim. Sehingga pihak perusahaan tidak
merasa bersalah dan dapat membela dirinya.
Lain halnya di China, sekitar kota Beijing dan Shandong
banyak yang menggunakan batubara sebagai bahan untuk industri energi.
Kekhawatiran masyarakat disana semakin nampak dengan adanya perubahan iklim
dapat mengganggu kesehatan mereka. Selanjutnya adalah di India. India merupakan
negara yang berpolusi tinggi bahkan tertinggi di dunia. Karena banyak kegiatan
mereka yang menggunakan batubara untuk kegiatan sehari-hari dan kelangsungan
hidupnya. Sunita Narain yang berasal dari pusat sain dan lingkungan mengatakan
bahwa sekitar 300 juta penduduk India belum mendapatkan energi. Masyarakat
India menggunakan kotoran sapi sebagai bahan bakar. Persediaan batubara di
India cukup besar. Tetapi penggunaan batubara masyarakat Amerika lebih boros
dibandingkan masyarakat India. Dikarenakan rumahnya lebih besar sehingga
membutuhkan listrik yang lebih banyak. Walaupun penduduk di India sangat
banyak. Mereka berharap agar masyarakat Amerika lebih bijak dan efisien lagi
dalam menggunakan batubara.
Di dalam film tersebut juga mengangkat Indonesia sebagai
salah satu emiter kabon terbesar dunia. Penyebabnya adalah deforestasi
besar-besaran di wilayah tersebut. Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
menghasilkan polusi karbon yang tinggi dari jumlah karbon yang dihasilkan
rata-rata seluruh aktivitas Amerika per hari.
Ekosistem Leuser di Aceh, di mana tingkat pembukaan hutan yang sangat
tinggi telah memperburuk masalah perubahan iklim. Leonardo DiCaprio terlihat
kesulitan pada saat melihat pemandangan di luar pada saat berada di dalam
helikopter. Kerusakan hutan yang terjadi di Sumatra merupakan akibat dari
eksploitasi dan sengaja dihanguskan untuk penanaman kelapa sawit. Kejadian
ini bukan satu dua kalinya terjadi. Bahkan sering dan memang sengaja
diperencanakan.
Pulau
Sumatra dipakai untuk penanaman kelapa sawit karena memiliki luas lahan
Perkebunan Rakyat (PR) terbesar dibandingkan pulau lainnya. Luasya bisa
mencapai 3.526.582 hektar. Sumatra juga dikenal luas akan keberadaan
perusahaan-perusahaan tua perkebunan yang sudah berdiri sejak jaman penjajahan
Belanda. Keberadaan perkebunan kelapa sawit memiliki andil besar terhadap
pembangunan daerah, seperti penyediaan lapanagn pekerjaan, peningkatan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat luas. Masyarakat Indonesia mendapatkan keuntungan
besar dari ketersediaan pasokan kelapa sawit yang melimpah di dalam negeri.
Banyak
keuntungan yang kita dapatkan dari kelapa sawit. Produksi minyak yang
dihasilkan dapat digunakan untuk memasak, minyak industri, dan bahan bakar
seperti biodiesel. Oleh sebab itu, banyak hutan yang ada di Indonesia diubah
menajdi perkebunan kelapa sawit. Indonesia bangga dengan produksi kelapa
sawitnya yang sangat berlimpah. Tanpa disadari, semakin besar produksi kelapa
sawit maka akan semakin besar juga kerusakan lingkungan yang terjadi. Bagaimana
tidak ? Lahan hutan yang seharusnya untuk kelangsungan hidup binatang dan
kelestarian lingkungan, diubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Satu pohon
kelapa sawit saja dapat menyerap air yang sangat banyak. Sudah tak terhitung
lagi berapa banyak hutan yang sudah tiada untuk digantikan sebagai perkebunan
kelapa sawit. Berbagai penelitian dan para
ilmiah mengatakan bahwa aktivitas perkebunan kelapa sawit dan pengolahan hasil
produksinya telah menimbulkan berbagai penyakit bagi ekosistem hutan dan
sekitarnya. Indikatornya banyak dan tak bisa ditutupi. Tanah-tanah pada perkebunan
kelapa sawit dan lahan sekitar yang tercemar oleh aktivitas pengolahan
minyaknya. Kelompok mikroorganisme indicator kesuburan tanah juga mengalami
penurunan. Dan sangat sulit untuk sekarang ini memperbaiki keadaan lingkungan
dan perubahan iklim yang ada.
Pemerintah harus bekerja keras untuk membangkitkan
kembali keadaan lingkungan ala mini. Karena semakin hari akan semakin memburuk
bila tidak dilakukan pencegahan dari sekarang. Melalui film “Before The Flood”
ini bisa membuat masyarakat dunia sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari
peistiwa ini dan untuk lebih peduli lagi kepada alam khususnya lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar